Selasa, 25 November 2014

Manusia dan Keindahan


Keindahan merupakan suatu konsep abstrak yang harus dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya untuk dapat dinikmati. Keindahan juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat dilihat, dinikmati dan dirasa atau kesatuan hubungan yang terdapat pada penerapan-penerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations of our sense perceptions) serta memberikan rasa senang terhadap si pengamat. Keindahan menyangkut kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Manusia dan keindahan merupakan suatu kesatuan yang saling berikatan. Secara hakikat manusia membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya bahkan menciptakan keindahan yang dapat berguna serta dinikmati oleh orang lain.

Minggu, 12 Oktober 2014

Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial


A.    Manusia sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata yaitu “in” dan “divided”. Dalam bahsa inggris ‘in’ salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan divided artinya terbagi. Jadi individu ialah suatu kesatuan yang tidak dapat terbagi.
Adapun dalam bahasa latin individu berasal dari kata individum yang berarti tidak terbagi. Jadi dapat dikatakan individu merupakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu kerap diartikan sebagai “manusia perorangan” sehingga sering digunakan sebagai sebutan “orang-seorang”.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan individu apabila unsur-unsur tersebut menjadi satu dalam dirinya Apabila unsur tersebut tidak menyatu maka seseorang tidak dapat dikatakan sebagai individu.
Sebagai makhluk individu manusia memiliki kepribadian yang unik. Dia memiliki penampilan fisik, kemampuan, kebutuhan, perasaan, dan sikap yang berbeda dengan sesamanya. Keunikan ini dapat dilihat ketika seseorang beraksi terhadap situasi ataupun kondisi dalam hidupnya.
Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, dimana tiap orang memiliki perbedaan. Perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran, sifat, dan lain lain. Walaupun secara umum manusia itu memiliki perangkat fisik yang sama.
Ciri seorang individu dapat juga dikenali lewat ciri fisik dan biologisnya. Lewat ciri fisiklah dimana seseorang dapat mudah dikenali, dari bentuk wajahnya, warna kulit, bentuk badan, dll. Kalau dilihat dari sifat atau karakter, ada orang yang egois, sabar, pendiam, cerewet, dll.
Contoh Kasus :
Orang yang biasa hidup di pedesaan berbeda dengan orang sudah lama menetap di perkotaan. Orang pedesaan umumnya biasa hidup sederhana, memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi, gotong royong antar sesama dan sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan. Berbeda dengan orang perkotaan yang biasanya memiliki rasa kekeluargaan yang rendah, cenderung melakukan apa apa sendiri, dsb.

B.     Manusia sebagai Makhluk Sosisal
Manusia pada kodratnya adalah makhluk sosial atau makhluk yang bermasyarakat. Selama ia hidup ia tidak akan lepas dari pengaruh masyarakat baik di tempat ia tinggal, di tempat kerjanya atau disekolah. Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosisal, yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari orang lain.
Hidup bermasyarakat merupakan cara memfungsikan budaya dengan berinteraksi secara teratur antara sesamanya, sehingga kepentingan bersama dapat terpenuhi secara wajar dan sempurna.
Menurut Ellwood, ada beberapa faktor yang mendorong manusia untuk hidup bersama atau bermasyarakat :
1.      Dorongan untuk mencari makan, penyelenggaraan untuk mencari makanan itu lebih mudah dilakukan dengan bekerjasama.
2.      Dorongan untuk mempertahankan diri, terutama pada keadaan primitif. Dorongan ini merupakan cambuk untuk kerjasama
3.      Dorongan untuk melangsungkan jenis
Manusia sebagai makhluk sosial manapun tersusun dalam kelompok-kelompok. Fakta ini menunjukkan manusia mempunyai sosial akan pembawaan kemasyarakatan seperti hasrat bergaul dan sebagainya.
Karena manusia itu makhluk sosial yang mengharuskannya hidup bermasyarakat maka corak pikiran, perasaan, dan perbuatan yang tidak sama atau tidak seragam akan menghasilkan penilaian dan nilai-nilai tersebut disatu sisi bermanfaat dan menguntungkan, sedangkan dilain sisi tidak bermanfaat dan merugikan kehidupan bersama. Corak pikiran, perasaan, dan perbuatan yang bermanfaat sifatnya manusiawi. Sedangkan yang tidak bermanfaat, merugikan bagi kehidupan bermasyarakat sifatnya tidak manusiawi.
Contoh kasus :
Manusia dikatakan makhluk sosisal karena ia takkan bisa hidup sebagai manusia apabila tidak berada di tengah-tengah masyarakat. Contohnya ketika seorang bayi terlahir didunia ini ia memerlukan orang lain yang membantunya untuk memenuhi kebutuhannya seperti makanan, pakaian, dll. Tanpa pertolongan manusia ia takkan bisa bertahan hidup.

Referensi :
Muhammad, Abdulkadir. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
 Maryati, Kun., Suryawati, Juju. 2001. Sosiologi. Jakarta: Esis